Seolah Jadi Budaya Kebal Akan Aturan, Kerjakan Proyek Pemerintah Tanpa Gunakan APD

Myindonesia, Sumedang– Pelaksana Proyek Rehab bangunan ruang kelas di Sekolah SMPN, SDN dan TK/Paud di Wilayah kecamatan Cimanggung, Sumedang Jawa Barat. Terkesan labrak aturan ketentuan Dinas Pendidikan. Jadikan budaya terkesan kebal aturan.

Seperti kegiatan  rehab ruang kelas SMPN 2 Cimangung, SMP Al-amah dan  SDN Cimanggung 2, SDN Parakanmuncang 2 serta SMPN 1 Cimanggung. Saat bekerja pegawai tanpa gunakan Alat Pelindung Diri(APD). Sabtu(2/11/2024)

Sesuai aturan setiap dinas instansi pemerintah. Menurut informasi pelaksana yang sama mengerjakan proyek pemerintah. Setiap pelaksana wajib membeli perlengkapan Alat Perlindungan Diri untuk pegawainya demi menjaga keselamatan saat bekerja.

“Jadi bukan hanya sekedar menempelkan papan informasi proyek dan papan keselamatan saja. Tapi harus di patuhi.

Setiap Pelaksana CV harus menerapkan aturan disiplin kepada pekerjanya dengan memakai APD. Itu sudah ada Biayanya, kata JG

Hasil pantauan beberapa Media Online proyek rehab ruang Sekolah SMP maupun SDN. Ada saja pelaksana yang tidak mematuhi aturan dinas, seolah terkordinasi tidak takut kena sangsi.

Kami sangat menyayangkan dengan ketidak disiplinan pelaksana kerja yang sengaja ada dugaan tidak taat aturan.

Ketika mengonfirmasi salah satu pelaksana Cv yang mengerjakan rehab ruang kelas SMPN. Pihaknya merasa sudah bekerja sesuai SOP. Cuman pegawai yang enggan memakai APD dengan alasan ribet ketika memakai Helm, Sepatu boot dan Rompi.

Kasi Sapras pendidikan saat ditanyakan melalui Watshap. Malah menyuruh berkordinasi dengan pelaksana lapangan saja. Tanpa memberikan tanggapan jelas.

Kurangnya ketegasan dinas terkait dalam menerapkan aturan. Sehingga jadi pemanfatan oknum pelaksana nakal.

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *