Myindonesianews.online – Samosir – Jeni Simorangkir mengharapkan keadilan dan kebenaran atas kematian suaminya, Alm. Bripka Arfan Saragih. Jeni, yang mengenakan pakaian hitam, didampingi oleh penasehat hukumnya, telah memberikan keterangan kepada pihak penyidik di Polres Samosir pada Senin 13 Maret 2023 terkait hasil forensik suaminya.
Alm. Arfan Saragih, mantan anggota polisi di Polres Samosir yang bertugas di Kantor Unit Pelaksana Teknis Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (UPT Samsat) Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sumatera Utara di Pangururan, Kabupaten Samosir, ditemukan meninggal pada 6 Februari 2023 di Simullop, Kecamatan Sianjurmulamula, Kabupaten Samosir.
Keluarga Arfan tidak yakin bahwa ia bunuh diri. “Tidak mungkin suami saya bunuh diri, saya selalu ada untuk dia,” kata Jeni Simorangkir pada Minggu 6 Maret 2023, di rumahnya di Siantingting, Kecamatan Pangururan.
Alm. Arfan Saragih memiliki dua putra, yang satu bersekolah di taman kanak-kanak dan yang lainnya berusia tiga tahun. Jeni Simorangkir mengatakan bahwa ketika putranya yang bungsu bertanya mengapa ayahnya meninggal, ia terpaksa berbohong dan berkata bahwa ayahnya jatuh dari kreta.
Jenasah Alm. Arfan Saragih dikebumikan di kampung orangtuanya di Pagar Janji pada 7 Maret 2023. Ayahnya, Fince Saragih, merasa kecewa karena penguburan anaknya tidak dilakukan dengan upacara sebagaimana biasanya di kepolisian.
Menurut Fince Saragih, kondisi jenasah anaknya saat meninggal adalah wajahnya menghitam sebelah, lehernya seperti terbakar, ada luka tusuk di lehernya, telinga berdarah, dan kepala bagian belakang melunak dan berdarah.
Fince Saragih juga mengatakan bahwa Polisi menduga anaknya mati bunuh diri, padahal belum ada hasil autopsi yang membenarkan hal tersebut.
“Padahal belum ada hasil autopsi kenapa anak saya langsung dinyatakan bunuh diri,” kata Fince Saragih.
RED
Source : WhatsApp