Myindonesianews.online – Sleman – Rumah Ibu Harini warga RT 01 RW 36 Soropadan Condongcatur, Depok, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak selatan persis Hotel Grand Keisha Jumat (12/1/2024) pukul 02.30 WIB mengalami kebakaran akibat konsleting listrik.
Menurut anak Korban, Debri Riyanto kobaran api pertama kali diketahui pada jumat dini hari, Debri saat itu terbangun dan mau ke kamar mandi dan kaget melihat ada api menyala dari kamarnya, dengan segera Debri lalu membangunkan anggota keluarga lainya untuk keluar rumah menyelamatkan diri.
” Api terus membesar, karena sumber api yang diduga dari konsleting listrik dari ruang pakaian, sehingga cepat membakar satu ruangan”, jelasnya.
Selanjutnya Debri segera menelepon Damkar Kabupaten Sleman dan meminta bantuan warga untuk memadamkan api.
Upaya warga sekitar rumah tidak mampu memadamkan kobaran api yang terus membara, Api mulai terkendali dan tidak merembet ke mana-mana, setelah petugas Hotel Grand Keisha berusaha memadamkan api dengan hydran, tak begitu lama petugas Damkar Kabupaten Sleman dan Damkar UGM datang ke lokasi dan berhasil dengan tuntas memadamkan api.
Debri menjelaskan di kamar yang terbakar ada uang kertas sekitar Rp 30an juta dan barang-barang elektronik seperti televisi, VCD, dan lainnya. “Seingat saya ada uang kertas tunai sekitar 30 juta yang ikut terbakar, jumlah itu belum ditambah yang punya anak dan istri,” ujar Debri.
Kepala Logistik KSB (Kampung Siaga Bencana) Condongcatur, Rudi Antariksawan, melaporkan korban Harini (72 tahun) tidak sampai dibawa ke rumah sakit. Selain itu, kebakaran di rumah Nenek Harini tidak sampai menjalar ke rumah lainnya, karena dengan cepat berhasil dipadamkan oleh para tetangga, relawan, Damkar Kabupaten Sleman (3 unit) dan Damkar UGM (1 unit).
Untuk meringankan beban korban, Posko Bersama KSB dan Destana Condongcatur menyerahkan bantuan kepada keluarga korban kebakaran. Penyerahan dilakukan oleh Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji dan diterima Debri Riyanto mewakili keluarga korban kebakaran.
Droping bantuan logistik dilaksanakan pada hari Jumat (12/1/2024) pukul 11.00. Bantuan berupa paket keluarga 1 paket, tenda gulung 1 pcs, kasur lipat 1 pcs, selimut biru 1 pcs, matras 2 pcs, daster 2 pcs, kain panjang 2 pcs, beras 10 kg, gula pasir 2 kg, teh 1 pack, mie instan 1 karton, minyak goreng 1 liter, sarden 1 kaleng, dan bubur instan 5 pcs.
Lurah Condongcatur, Reno Candra Sangaji ikut prihatin atas musibah kebakaran ini dan pemerintah condongcatur bersama Posko Bersama Siaga Bencana (Destana dan KSB Condongcatur) memberikan bantuan kedaruratan berupa sembako dan perlengkapan lainya.
“Selanjutnya nanti akan kita usulkan untuk dapat menerima bantuan rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk membantu meringankan beban dan merehap ruangan yang terdampak dari musibah kebakaran ini”, ucapnya.
Reno Candra Sangaji juga berpesan kepada masyarakat lainya untuk mengantisipasi dan mencegah kebakaran akibat konsleting listrik pastikan untuk memeriksa secara berkala kabel listrik dan colokan untuk memastikan tidak ada kerusakan, Hindari overloading colokan dengan terlalu banyak perangkat elektronik, jauhkan peralatan elektronik dari bahan mudah terbakar dan Hindari penggunaan kabel ekstensi secara berlebihan.
” Ingatlah untuk selalu waspada dan tindak cepat jika mendeteksi masalah listrik, menarik atau mencabut steker dari colokan dengan cara menarik kabelnya, lakukan hal ini dengan memegang bagian kepala steker juga
segera menganti kabel atau peralatan yang rusak untuk menghindari risiko konsleting juga penting untuk memasang alat pemutus arus listrik (MCCB) untuk melindungi instalasi dari beban berlebih atau konsleting “, tutupnya.
Adapun personel yang terlibat droping logistik, Lurah Condongcatur, KSB Condongcatur, Destana Condongcatur, Tagana Korcam Depok, dan Tagana Kabupaten Sleman. Dengan gotong royong warga dan cekatan personel Kampung Siaga Bencana Condongcatur, musibah kebakaran di Soropadan dengan cepat teratasi dengan baik. (Sumardiyono)