Myindonesianews.online – Kupang – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong sinergi kuat antara perencanaan pembangunan daerah dan nasional dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD 2025–2029 dan RKPD 2026 Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang digelar di Hotel Aston, Kupang, Rabu (14/5/2025).
Acara ini dihadiri oleh Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, Menteri PPN/Kepala Bappenas, serta Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Restuardy Daud, yang memberikan arahan secara daring.
Selaraskan Tujuan Daerah dengan Visi Nasional
Dalam sambutannya, Restuardy menekankan bahwa penyusunan RPJMD dan RKPD harus sejalan dengan RPJMN 2025–2029 serta mendukung 17 Program Prioritas Presiden.
Musrenbang ini menjadi forum strategis untuk menyelaraskan tujuan, sasaran, program hingga sub kegiatan agar masuk ke dalam APBD secara tepat dan terukur,” tegas Restuardy.
Kemendagri juga menyoroti sejumlah tantangan yang masih dihadapi Provinsi NTT, di antaranya rendahnya capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM), pertumbuhan ekonomi yang belum optimal, serta tingginya angka kemiskinan ekstrem.
Dukungan terhadap Program Strategis Nasional
Dalam forum tersebut, Pemerintah Provinsi NTT didorong untuk mendukung sejumlah program strategis nasional, seperti:
* Swasembada pangan
* Makan Bergizi Gratis (MBG)
* Pembangunan 3 juta rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
* Pembentukan Koperasi Merah Putih
* Program Sekolah Rakyat
Kemendagri juga menegaskan pentingnya pengembangan kawasan strategis, termasuk Labuan Bajo sebagai destinasi super prioritas, industri rumput laut, serta penguatan wilayah perbatasan.
Perencanaan Berbasis Data dan Momentum Pilkada
Melalui Musrenbang ini, Kemendagri berharap arah pembangunan lima tahun ke depan di NTT dapat selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
Seluruh jajaran daerah juga diminta untuk:
– Memperkuat koordinasi lintas sektor
– Menyusun perencanaan berbasis data yang akurat
– Memanfaatkan momentum Pilkada Serentak 2024 untuk memperkuat sinergi antara pusat dan daerah
Kita ingin memastikan dokumen perencanaan yang dihasilkan bukan hanya tepat waktu, tapi juga berkualitas, terukur, dan mampu menciptakan lompatan kemajuan pembangunan,” pungkas Restuardy.
Pewarta : Hadi Susilo
Kontributor : Marno
