Myindonesianews.online, Pati – Musim kemarau berkepanjangan yang melanda wilayah kabupaten Pati akhir-akhir ini, memberikan dampak yang serius bagi warga, Kekeringan hingga Akhir bulan September 2023 semakin meluas. Bukan hanya kabupaten pati saja tapi semua yang ada di Provinsi Jateng pun sama terkena dampak kekeringan berkepanjangan. Sabtu 30/9/2023 pkl 12. 14 wib.
Baca juga:Sosialisasi Pencegahan Karhutla Di Gunung Merbabu: Upaya Bersama Lindungi Alam
Untuk mengatasi kesuliatan air bersih, alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pati tahun 1997 (CJ97) menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 25 Tangki dengan kapasitas 175.000 liter untuk warga di tujuh kecamatan kabupaten Pati yaitu Jaken, Jakenan, Winong, Pucakwangi, Batangan, Tambakromo dan Gabus.
Ketua CJ97 Wahyu Wuriyanto,” mengatakan 175.000 liter air bersih telah di salurkan pada serangkaian kegiatan baksos ini yang berlangsung selama bulan September 2023.
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih tersebut sebagai bentuk kepedulian keluarga CJ97 terhadap sesama warga, semoga bantuan ini bisa mengurangi beban hidup masyarakat yang terkena dampak kekeringan sekarang ini, tandasnya
Baca juga:Pengukuhan Pengurus LPMKAL Condongcatur Masa Bakti 2023 – 2028
Sekertaris CJ97 Agus Purwanto juga menegaskan, bantuan ini merupakan hasil iuran swadaya rekan – rekan alumni CJ97, semoga aksi sukarela Alumni SMA Negeri 1 Pati Angkatan 1997 ( CJ97) dapat mengurangi kesulitan warga, ini salah satu contoh nyata bahwa kekuatan solidaritas serta kepedulian dapat menolong dan membantu mengatasi kesulitan sesama, Ungkapnya
Kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan alumi SMA N 1 angkatan 1997. Sebab, hanya dengan jalinan komunikasi via jejaring sosial, hingga dapat terwujud bantuan yang sangat berguna bagi warga masyarakat Pati, Menurutnya
Bantuan distribusi air bersih ini hanya solusi jangka pendek saja, untuk mengatasi kekeringan dalam jangka panjang, perlu ada langkah bersama dari pihak terkait , salah satunya melakukan penghijauan di kawasan pegunungan Kendeng karena saat ini di kawasan tersebut mulai terjadi pengurangan sumber air yang selama ini dibutuhkan warga, solusi lain adalah pengadaan saluran air (PAM) ke daerah yang berdampak kekeringan, Selain itu, perlu ada upaya lain seperti pembangunan waduk yang bisa menampung air saat musim hujan dan penyediaan air saat musim kemarau dan juga pembuatan sumur artesis pada wilayah yang terdampak kekeringan.
Baca juga:Wujud Empati, Polresta Cilacap Galang Donasi Bantu Pemulihan Siswa Korban Perundungan
Beberapa warga penerima air bersih dan sejumlah tokoh masyarakat menyampaikan ucapan terimakasih dan afresiasi dengan adanya bantuan air bersih, untuk memenuhi kebutuhan harian warga seperti mencuci, mandi dan memasak. Setidaknya bisa mencukupi kebutuhan air bersih beberapa hari kedepan, tegasnya. (Lukk )