Myindonesianews.online – Yogyakarta – Memasuki era digital, pemberitaan sangatlah mudah di akses oleh masyarakat luas. Oleh karena itu untuk menunjang pemberitaan tentang kegiatan kepolisian, Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda DIY menggelar Pelatihan Jurnalistik bagi personel Polda DIY dan jajaran pada Selasa (7/2/2023). Pelatihan tersebut diselenggarakan selama 2 hari yakni pada tanggal 7-8 Februari 2023.
Digelar di Gedung Anton Soedjarwo Polda DIY, pelatihan tersebut mengundang Reren Indranila (Pimpinan Redaksi Radar Jogja Digital) dan Adib Lazwar Irkhami (Wakil Pemimpin Redaksi SKH Jawa Pos Radar Jogja) sebagai narasumber.
Membuka kegiatan tersebut, Kasubbid Penmas AKBP Verena Sri Wahyuningsih, S.H., M.Hum., mewakili Kabid Humas Polda DIY dalam sambutannya mengatakan kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan dalam rangka memberikan pengetahuan bagi anggota Polri supaya memiliki keterampilan untuk menulis kegiatan yang dilaksanakan satuan kerjanya berdasarkan kaedah jurnalistik.
“Kegiatan pelatihan jurnalistik ini sejalan dengan program Kapolri untuk memantapkan komunikasi publik salah satunya melalui karya, konten dan tulisan jurnalistik yang dapat disampaikan kepada masyarakat. Untuk itu kepada para peserta diharapkan dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari pelatihan ini”, ungkap AKBP Verena.
Selanjutnya dalam materinya Reren Indranila membahas tentang Digital Journalism baik dari website, media sosial, video maupun podcast.
“Saat ini media jurnalistik bukan hanya dari media konvensional seperti media cetak namun sekarang semua orang bisa membuat media jurnalistik melalui blog web dan media sosial. Dari media sosial ini ada content creator yang membuat video, infografis dan podcast”, ungkap Reren.
Diiringi antusiasme dari para peserta, Reren juga membahas tentang perbedaan karakteristik media online dengan media konvensional.
“Karakteristik mesia online sendiri berprinsip informatif, akurat, ringkas dan tidak bertele-tele. Media online juga bisa memberikan keleluasaan kepada pembaca untuk mengakses media yang diinginkan dan disajikan dalam berbagai bentuk yang menarik. Berbeda dengan media konvensional yang memilik ruang yang terbatas”, ucap Pemred Radar Jogja.
Lebih lanjut Reren mengungkapkan jurnalis online memerlukan beberapa keahlian yang diperlukan untuk menjadi digital journalism.
“Jurnalis online memerlukan beberapa keahilan yang disebut “Powerfull Skill” yang sangat penting dalam menyajikan informasi. Skill dalam fotografi, videografi dan penulisan berita serta memperbanyak referensi dan kreatif dalam menyajikan berita juga sangat penting dalam menjadi digital journalism. Namun berita yang disajikan harus valid dan sesuai fakta”, pungkas Reren.
Sementara itu Adib Lazwar Irkhami dalam materinya membahas tentang Dasar-Dasar Jurnalistik khususnya terkait membuat Berita Layak Muat.
“Tidak semua tulisan dan informasi bisa dikatakan layak ditulis sebagai berita. Semua itu tergantung bobot atau nilai yang terkandung didalam informasi yang termuat didalam tulisan. Semakin berbobot informasi tersebut, semakin layak pula informasi tersebut dimuat menjadi berita utama”, tutur Adib.
Lebih lanjut, Adib menjelaskan kepada para peserta tentang teknik membuat berita dan teknik wawancara kepada narasumber agar menjadi berita yang layak dimuat menjadi berita utama, kemudian dilanjutkan dengan praktek membuat berita oleh para peserta pelatihan.
Sumardiyono