Myindonesianews.online – Sleman – Takmir Masjid Al Mujahidin mengucurkan dana sebesar Rp 4.000.000 untuk mendukung pendidikan TPA. Selasa (17/09/2024)
Ustadz Tugiyo Abdullah, SE selaku ketua takmir masjid memberikan dana kas masjid untuk membelikan seragam TPA.
” TPA merupakan bagian penting bagi masjid, maka takmir masjid juga bertanggungjawab untuk kelangsungan pendidikan. Dana 4 juta ini diharapkan mampu memberikan peningkatan pendidikan di TPA.” Tuturnya.
Suyitno, Direktur TPA mengungkapkan bahwa bahan seragam bukan hanya sekedar pakaian saja namun juga sebagai identitas suatu lembaga.
“Seragam bukan hanya sekedar pakaian, tetapi juga simbol identitas dan kebanggaan bagi santri. Dengan adanya bantuan ini, kami berharap santri semakin termotivasi untuk belajar dan berprestasi,” tuturnya
Seragam TPA sebelumnya sudah diberikan kepada santri sebanyak 100 Meter kepada 40an santri namun perkembangan santri semakin pesat maka TPA membutuhkan bahan seragam lagi.
Sekretaris TPA Al Mujahidin, Salsabila Syifaunnida, mengungkapkan bahwa saat ini tercatat masih ada 22 santri yang belum mendapatkan seragam. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari Takmir Masjid Al Mujahidin. Dana sebesar 4 juta rupiah ini akan kami alokasikan untuk membeli bahan seragam bagi 22 santri yang masih belum mendapatkannya. Dukungan ini sangat berarti bagi kami, terutama dalam memastikan semua santri dapat mengenakan seragam,” kata Salsabila.
Ditempat lain, ani sumiarti selaku bendahara TPA Al Mujahidin menyampaikan bahwa dana dari takmir masjid sudah dibelanjakan kepada toko kain untuk pembuatan bahan seragam.
“Selasa kemarin, 17 september 2024 kucuran dana diterima dari takmir masjid dan sudah di transfer uang muka sebesar Rp 2.500.000 masih kurang 1.800.000 lagi setelah bahan seragam sudah jadi.” Tuturnya.
Kedepan santri yang baru daftar akan langsung mendapatkan bahan seragam. Tahun ini biaya bahan seragam di tanggung oleh TPA melalui para donatur. Namun kedepan seragam TPA akan dikenai biaya masing-masing mengingat TPA ke depan sudah berbasis sekolah. (Sumardiyono)
