Myindonesianews.online || Sumedang – Program Indonesia Pintar (PIP) bantuan dari pemerintah guna membantu anak usia sekolah dari keluarga pra sejahtera agar tidak putus sekolah.
Sekelompok orang justru menjadikan bantuan PIP ajang untuk mengambil keuntungan, semata dengan berdalih buat biaya pengurusan itu dan ini.Rabu(4/5/2023)
Keluarga pra sejahtera mestinya penuh menerima dana bantuan, cuma bisa pasrah ulah sekelompok orang yang tega sunat bantuan PIP.
Dugaan penyunatan dana bantuan PIP sekolah dasar terjadi di SDN Sukamulya kecamatan Sukasari Sumedang.
Dengan Alasan V biaya bekas mengurus itu, ini dan tim pengusung.
Hasil temuan awak media dilapangan, terjadi dugaan penyunatan bantuan PIP tahun 2022 yang dicairkan Maret 2023, dan pada waktu itu pula siswa di giring kembali kesekolah dan dipinta oleh oknum sekolah, dengan dalih mengganti biaya bekas pengurusan.
“Dari 28 Siswa kelas 5 dan 6 menerima bantuan PIP Aspirasi, dan memang ada V(penyunatan) kepada setiap siswa, kata W oprator sekolah, dan itu kebetulan rekan kami yang mengurusnya, ucap W
Di benarkan salah satu orang tua siswa kelas 5 yang berhasil dimintai keterangan, membenarkan adanya V sebesar 100.000/ siawa dan itu dipinta setelah mencairkan dari Bank langsung kesekolah lagi, kalau yang dulu cuma 50.000., tapi sekarang 100.000., bilangnya untuk tim pengusung, jelasnya
Jelas disini pihak sekolah secara tidak langsung telah terlibat melakukan penggiringan dan pengondisian terhadap siswa penerima bantuan.
Pihak Dinas pendidikan Kabupaten harus memberikan sangsi tegas bagi oknum sekolah yang terlibat, jangan terkesan ada opini pembiaran, apapun alasannya jelas tidak dibenarkan terjadi penyunatan bantuan PIP bagi siswa kurang mampu.