Myindonesianews.online — Sleman – Pemerintah Kabupaten Sleman pada Rabu (18/1) melakukan sosialisasi melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mempercepat digitalisasi pasar dan mendukung program gerakan meriahkan Pasar Rakyat Sleman atau disingkat Gempar Sleman. Acara di Taman Ibarbo dibuka oleh Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo.
Bupati mengumumkan dukungan penuh untuk program “Germpar Sleman”. Menurutnya, aksi tersebut dapat meningkatkan minat masyarakat terutama generasi muda untuk lebih menggairahkan pasar rakyat di tengah persaingan pasar modern.
Selain itu, inovasi penggunaan Indonesian Standard Quick Response Code (QRIS) bertujuan untuk membuat proses transaksi menjadi lebih mudah dan nyaman. Selain itu, penggunaan QRIS juga diharapkan dapat meminimalisir transaksi ilegal dan peredaran uang palsu.Bupati berharap seluruh pasar di Kabupaten Sleman dapat lancar melakukan transaksi digital.
“Saya berharap ke depannya seluruh pasar yang dikelola oleh Pemkab Sleman mengadopsi sistem transaksi dan pembayaran digital. Tentunya dengan mengikuti tren belanja online dan transaksi online, kita dapat meningkatkan penjualan Pasar Sleman dan pedagang kaki lima. ,” kata Kustini.
Sementara itu, Mae Rusmi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sleman menjelaskan, program Gempar Sleman juga merupakan upaya untuk mendorong revitalisasi pasar dari segi sarana, prasarana dan pengelolaan.
“Revitalisasi manajemen telah kita laksanakan, termasuk dalam pembayaran retirbusi dan pelayanan online dengan pemanfaatan QRIS,” jelas Mae.
Mae Rusmi menambahkan, pembayaran dengan QRIS diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi. Ia pun berharap program ini dapat bekerja sama dengan generasi milenial untuk berbelanja di pasar tradisional.
Mae mengatakan, selama ini Pemkab Sleman telah mengimplementasikan QRIS di delapan kawasan pasar tradisional dari total 42 pasar yang didukung oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman. Mae juga mengatakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan nantinya akan bekerja sama dengan pasar tradisional lain untuk mempercepat digitalisasi pasar.
Prasetyo