Myindonesianews.online – Magelang – Kapolresta Magelang Polda Jateng Kombes Pol Ruruh Wicaksono S.I.K, S.H, M.H berikan reward / penghargaan kepada 3 orang yang berjasa membantu Kepolisian menangkap pelaku kejahatan jalanan. Pemberian penghargaan dilaksanakan bersamaan dengan apel pagi personil Polresta Magelang di halaman depan lapangan apel Mapolresta Magelang pada, Kamis (9/3/2023).
Kegiatan diikuti Wakapolresta Magelang Kompol Aron Sebastian S.I.K, M.SI, para Kabag, Kasat, para perwira, dan seluruh Kapolsek jajaran, semua anggota serta ASN Polresta Magelang.
Ke tiga orang penerima penghargaan masing masing, Didik Hermawan (41 thn), swasta, alamat Perum Bumi Kirana Dusun Manggoran Rt 002 Rw 007 Desa Bondowoso Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang dan M.Kholik Sugiarto, (44 thn), karyawan swasta alamat Dusun Brajan 001/011 Desa Danurejo Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang serta Muslim Siregar, (32 thn), Pengacara, alamat Dusun Neglasari 032/008 Desa Purwadadi Barat Kecamatan Purwadadi Kabupaten Subang Jawa barat.
Selaku pimpinan apel Kapolresta Magelang dalam sambutannya menyampaikan, “Terimakasih hari ini kita berikan penghargaan kepada 3 orang warga masyarakat karena telah berjasa membantu Polisi menangkap pelaku kejahatan jalanan”, ungkapnya.
“Perlu diketahui mereka bertiga saat sedang mengendari mobil pada hari Senin (6/3/2023) sekira pukul 04.00 wib di wilayah Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang melihat secara langsung dua orang pengendara berboncengan membawa clurit dengan diacung acungkan keatas serta menggores goreskan clurit ke aspal yang di depannya ada ibu ibu kemungkinan akan ke pasar”.
“Inisiatif mereka bertiga sebagai warga negara yang baik juga karena sebelumnya ada beberapa kejadian pembacokan diantaranya Muntilan, Grabag, serta Salaman, yang rata rata pelakunya kebetulan anak dibawah umur masih berstatus pelajar, ini sangat membuat kita prihatin”, imbuhnya.
Minggu depan kami akan undang tatap muka dengan para Kepala Sekolah SMP, SMK, SMA, Madrasah jangan sampai mereka beranggapan kejadian ini hanya tugas Polisi, ketika sekolah menjadi tanggung jawab sekolah, kalau di luar adalah tugas kita semua untuk mengawasi, dan di rumah adalah keluarga yang bertanggung jawab. “Yang menjadi masalah disini kita tidak bisa sepenuhnya mengawasi”, terang Kapolresta Magelang.
Kombes Pol Ruruh mengatakan, “Kejadian di Mertoyudan kemarin kalau tidak ada bapak bapak ini akibatnya seperti apa kejadian berikutnya, karena di Muntilan kejadiannya juga sama mengayunkan senjata tajam jenis clurit diarahkan kepada setiap pengendara yang melintas padahal tidak salah tidak saling kenal. Untuk itu kepada rekan rekan agar tingkatkan patroli terutama malam minggu malam panjang”.
“Hasil pemeriksaan dua orang pelaku kejadian di Mertoyudan mereka masih anak pelajar SMK didahului minum minuman keras pada jam sepuluh malam, karena minuman habis sekira jam dua dini hari keluar lagi untuk beli rokok sambil membawa clurit namun ternyata beli minuman keras dan meminumnya lagi”, ujarnya.
“Yang membuat bapak bapak bertiga kaget adalah ketika itu saat diperjalanan tidak hanya mengacungkan clurit namun sempat memecahkan spion mobil dan memukul mukul kap mobil beberapa kali, akhirnya dikejar dan dipepet pengendara sepeda motor terjatuh. Beberapa menit kemudian petugas dari Polsek Mertoyudan tiba di lokasi kejadian mengamankan kedua anak tersebut yang belum sempat lari karena kondisi mabuk berat”.
Oleh karena itu kami dari Polresta Magelang mengapresiasi serta memberikan penghargaan kepada tiga orang bapak ini yang telah membantu Kepolisian menangkap pelaku kejahatan jalanan.
“Kepada Kapolsek Mertoyudan AKP.Winadi S.H kami juga terimakasih atas respon cepatnya menanggapi laporan dari masyarakat, juga kepada anggota yang kebetulan sedang piket agar selalu siaga, kapan siapapun masyarakat yang laporan untuk direspon cepat”, tandas Ruruh.
“Kami berpesan kepada masyarakat tolong awasi anak anak kita dalam pergaulan jangan sampai menjadi genk yang lebih besar yang nantinya akan lebih sulit diatasi. Karena anak anak ini telah membuat akun medsos yang tidak diketahui pihak sekolah untuk melakukan tantang tantangan”, pungkasnya.
Tardi