Myindonesianews.online – Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen. Walau demikian, likuiditas perbankan masih stabil dan cukup untuk menunjang kelancaran aktivitas ekonomi.
“Meskipun BI menaikkan suku bunga sebesar 225 bps sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023, namun dampaknya terhadap kenaikan suku bunga kredit hanya sebesar 0,21 persen. Ini menandakan bahwa likuiditas perbankan tetap stabil dan terkendali,” ujar Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo.
Bank Indonesia menegaskan bahwa meski suku bunga dinaikkan, likuiditas perbankan tetap terjaga dan berlebih sehingga kenaikan suku bunga deposito tidak harus diteruskan ke suku bunga kredit.
“Kami mengapresiasi bank-bank yang mempertahankan suku bunga kredit, sehingga kenaikan suku bunga hanya sebesar 0,21 persen,” ujar Gubernur BI.
“Meski suku bunga naik, tetapi rasio likuiditas perbankan tetap tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa perbankan masih memiliki cukup dana untuk menyalurkan kredit kepada masyarakat,” tambahnya.
Suku bunga deposito 1 bulan di tahun 2022 mencapai 3,97 persen, naik 108 basis poin dari bulan Juli. Rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga tetap tinggi di 31,20 persen.
Sedangkan suku bunga kredit perbankan hingga Desember 2022 tercatat sebesar 9,15 persen. Suku bunga itu meningkat 21 basis poin dibandingkan level Juli 2022.
RED