Antusiasme Peserta dalam Lomba Festival Tunas Bahasa Ibu di SD Negri Bugel 1 Godong

Myindonesianews.online – Grobogan — Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Godong menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Sekolah Dasar yang diselenggarakan di SD Negeri Bugel 1 Godong pada Sabtu (07/09/2024).

Kegiatan FTBI ini diikuti oleh 28 peserta dari berbagai Sekolah Dasar se-Kecamatan Godong. Para peserta merupakan perwakilan dari empat Dabin yang terdiri dari 12 Sekolah Dasar. Sebelumnya, mereka telah melalui proses seleksi di tingkat Dabin masing-masing, dan yang berhasil lolos berkesempatan untuk bersaing di tingkat kecamatan.

  1. Festival ini terbagi dalam tujuh kategori lomba, yaitu *sesoreh*, *mocopat*, menulis *cerkak*, mendongeng, *ndhagel ijen*, membaca dan menulis aksara Jawa, serta *geguritan*. Para peserta menunjukkan semangat dan antusiasme yang luar biasa. Salah satunya adalah Rizky Nova Hadi Saputra, siswa SDN 3 Manggar Mas, yang berhasil meraih juara 3 dalam lomba menulis *cerkak*. Meski persiapannya terbatas, prestasi ini membuktikan semangatnya dalam mengikuti perlombaan, sekaligus mengharumkan nama sekolahnya yang turut berpartisipasi dalam FTBI kali ini.

Festival Tunas Bahasa Ibu ini menjadi wadah bagi para siswa untuk berkreasi, menampilkan karya-karya kreatif dan inovatif, serta memperkuat penggunaan bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah, dan menguasai bahasa asing. Selain itu, lomba ini juga bertujuan untuk menanamkan dan meningkatkan apresiasi seni, khususnya terhadap nilai-nilai tradisi yang berakar pada budaya bangsa.

Para peserta menunjukkan potensi yang luar biasa, dan melalui ajang seperti ini, budaya positif dapat ditanamkan pada diri anak-anak. Kebiasaan menciptakan budaya positif, baik dari sikap maupun perbuatan, diharapkan dapat menjadi karakter kuat generasi mendatang.

FTBI di tahun 2024 ini merupakan salah satu wujud nyata perlindungan terhadap bahasa dan sastra daerah. Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Godong berkomitmen melalui penyelenggaraan FTBI untuk menjadikan generasi muda sebagai penutur aktif bahasa daerah. Diharapkan, anak-anak bisa mempelajari bahasa daerah dengan cara yang menyenangkan, menemukan fungsi dan ranah baru dari bahasa dan sastra daerah, serta menjaga kelestariannya dengan penuh suka cita. Ajang ini juga memberikan ruang bagi kreativitas dan kebebasan berekspresi untuk mempertahankan bahasa daerah di tengah kemajuan teknologi yang pesat.

Dengan adanya Festival Tunas Bahasa Ibu ini, diharapkan kesadaran akan kekayaan bahasa daerah semakin meningkat, serta memotivasi anak-anak untuk terus mempertahankan dan melestarikan bahasa daerah agar tidak punah di masa depan.

Hadi Susilo

Source : Liputan Langsung

Bagikan berita ini:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *